Ada dua cara pencegahan tetanus pada seseorang yang terluka, yaitu dengan memberinya imunisasi dengan tetanus toxoid (TT, yang isinya racun bakteri tetanus alias Clostridium tetani yang dilemahkan) atau dengan memberinya serum antitoksin (pilihannya ATS atau imunoglobulin). Sekarang ATS sudah mulai ditinggalkan karena sering memicu reaksi alergi. Adapun imunoglobulin khusus untuk tetanus adalah human tetanus immunoglobulin atau HTIG.
Tapi tidak semua luka perlu mendapat pencegahan tetanus. Cara menilai apakah seseorang membutuhkan pencegahan adalah sebagai berikut:
- Nilailah apakah luka kotor atau tidak. Luka baru disebut kotor kalau lukanya bersifat luka tusuk (tertusuk paku, tertusuk benda tajam, dan sejenisnya), luka disertai patah tulang terbuka, luka digigit hewan (seperti anjing atau ikan hiu), luka yang tercemar tanah atau tinja (tinja binatang termasuk), atau luka yang sudah berbau busuk dan banyak nanahnya. Selebihnya, kalau cuma luka lecet atau luka goresan, dianggap luka bersih.
- Tanyakan ke korban luka tersebut, kapan terakhir dia mendapat vaksinasi TT. Kebanyakan orang pasti lupa. Kalau sampai si korban menjawab lupa (atau kita tidak bisa mengetahuinya karena suatu dan lain hal), anggap saja si korban belum pernah dapat imunisasi sama sekali. Satu kali vaksinasi TT “berkhasiat” selama 10 tahun. Jadi jika seseorang ingat dirinya pernah divaksin TT dalam 10 tahun terakhir, dia dianggap sudah vaksin TT.
Setelah menentukan jenis luka dan riwayat vaksinasinya, barulah ditentukan apakah metode pencegahan yang akan diberikan kepada si korban luka.
- Luka bersih, vaksinasi TT terakhir < 10 tahun yang lalu: Tidak usah diberi apa-apa.
- Luka bersih, vaksinasi TT terakhir > 10 tahun yang lalu atau tidak diketahui: berikan vaksinasi TT 0.5 mL.
- Luka kotor, vaksinasi TT terakhir < 10 tahun yang lalu: Berikan imunoglobulin 250-500 unit jika lukanya benar-benar kotor.
- Luka kotor, vaksinasi TT terakhir > 10 tahun yang lalu atau tidak diketahui: berikan vaksinasi TT 0.5 mL dengan imunoglobulin 250-500 unit. Berikan keduanya di tempat terpisah karena efek imunoglobulin dapat menetralkan TT. Biasanya satu di lengan kanan dan yang satu lagi di lengan kiri.
(hnz)